Ketika seorang dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan didapatkan  kecurigaan ke arah tumor ganas (kanker), maka pemeriksaan yang harus dilakukan selanjutnya adalah biopsi. Biopsi merupakan tindakan pengambilan sampel jaringan dari kelainan tersebut yang selanjutnya akan diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi untuk mendapatkan diagnosis pasti. Rumor yang sering beredar di masyarakat mengenai biopsi adalah pendapat bahwa biopsi  merupakan tindakan berbahaya dan dapat memperparah kondisi. Pendapat tersebut tidak benar jika jenis biopsi yang dilakukan dan tindakan setelahnya tepat. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penelitian ilmiah.

Secara garis besar, ada dua macam jenis biopsi, yaitu ada yang memerlukan operasi terbuka (operatif) dan tanpa operasi terbuka (per-kutan atau melalui kulit atau invasi minimal). Masing-masing dari kedua jenis biopsi terbagi lagi menjadi dua. Biopsi operasi terbuka dibagi menjadi biopsi insisi dan eksisi, sedangkan biopsi per-kutan terdiri dari Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) atau biopsi jarum halus, Core Biopsy atau biopsi jarum inti, dan Vacuum As

1. Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB)

Dalam tindakan FNAB, dokter menggunakan jarum berdiameter kecil (25G) untuk mengambil sejumlah sel dari area yang dicurigai. Kemudian, sampel biopsi diperiksa untuk mengetahui jenis sel. FNAB sebaiknya dilakukan menggunakan panduan USG untuk melihat apakah jarum masuk dengan tepat ke area yang dicurigai. Prosedur ini umumnya tidak memerlukan anestesi atau pembiusan apapun. Keuntungan dari FNAB adalah kulit tidak harus disayat, sehingga tidak ada jahitan yang diperlukan dan biasanya tidak terlihat ada bekas luka. FNAB adalah jenis biopsi yang paling mudah untuk dilakukan. Tapi untuk kelainan pada payudara, FNAB memiliki kekurangan yaitu, terdapat kemungkinan sampel yang diambil kurang tepat sebesar 40%; dan jika benar kelainan yang didapatkan adalah kanker payudara, hasilnya tidak dapat dilanjutkan ke pemeriksaan lanjutan, misalnya pemeriksaan sifat biologi tumor yang dikenal dengan nama pemeriksaan imunohistokimia (IHK).

(Sumber: American Cancer Society)

2. Core Biopsy

Pada prosedur Core Biopsy, dokter menggunakan jarum dengan diameter yang lebih besar (14G) dari pada yang digunakan pada FNAB. Tindakan ini juga sebaiknya dilakukan dengan menggunakan panduan USG untuk memastikan jarum masuk dengan tepat ke area yang dicurigai. Prosedur ini menggunakan anestesi lokal / bius lokal. Setelah diberikan anestesi lokal, dokter membuat sayatan sepanjang sekitar 0,3 cm pada area yang akan dimasukan jarum. Luka bekas sayatan ini tidak memerlukan jahitan, cukup hanya ditutup dengan plester kecil. Core Biopsy kadang dapat menyebabkan memar, tetapi biasanya tidak meninggalkan bekas, dan anda tidak perlu khawatir karena memar dan pembengkakan dapat hilang dengan seiring waktu. Yang paling penting adalah keuntungan core biopsy untuk kelainan payudara adalah:  core biopsy hanya membutuhkan waktu rata-rata kurang dari 30 menit dan pasien bisa segera pulang; jika hasil biopsy memang merupakan kanker, pasien dapat berdiskusi dengan dokter yang menanganinya tentang pilihan terapi yang sesuai dengan kondisi penyakit pasien saat itu dan mendapat penjelasan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pilihan tindakan; kelebihan lain dari core biopsy adalah jaringan yang diambil dari core biopsy dapat dilanjutkan segera ke pemeriksaan sifat biologi kanker atau IHK yang penting untuk menjadi panduan pengobatan pasien. Angka ketepatan (sensitivitas dan spesivitas) core biopsy dengan panduan USG adalah 98-100%

(Sumber: American Cancer Society)

3. Vacuum Assisted Biopsy (VAB)

VAB adalah biopsi per-kutan yang menggunakan jarum yang mebih besar lagi (10G) daripada core biopsy. Sebagaimana core biopsy, Angka ketepatan (sensitivitas dan spesivitas) VAB dengan panduan USG adalah 98-100%.  Pada kecurigaan ganas, VAB dilakukan untuk massa yang lebih kecil dari pada 0,5 cm atau jika hasil core biopsy sebelumnya masih meragukan.  Sedangkan untuk tumor jinak, VAB dapat digunakan untuk mengambil keseluruhan massa, selama tumor tersebut masih berukuran <2 cm. Hasil pengangkatan tumor jinak menggunakan VAB secara estetis sangat memuaskan.

4. Biopsi Operatif

Biopsi ini memerlukan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat seluruh atau sebagian massa sehingga dapat diperiksa apakah ada sel kanker di dalamnya atau tidak. Terdapat dua jenis biopsy dari Biopsi Operatif yaitu biopsi insisi dan biopsi eksisi. Biopsi insisi hanya mengangkat sebagian tumor, sedangkan biopsi eksisi mengangkat seluruh tumor. Tepi jaringan payudara normal disekitar tumor juga dapat diambil, tergantung dari alasan biopsi.

Saat ini, sejak tahun 1997 sudah dinyatakan bahwa baik biopsi insisi maupun biopsi eksisi bukan lagi cara penegakan diagnosis kelainan payudara yang sesuai standard an sebaiknya dihindari.

Kesimpulan :

  • Biopsi terpilih untuk menegakkan diagnosis kecurigaan pada payudara adalah core biopsy atau VAB dengan panduan USG, bukan langsung menjalani operasi.
  • Pasien berhak meminta penjelasan kepada dokter mengenai tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya, dan sebaiknya pasien juga memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penanganan kelainan payudara yang benar.

Referensi :

  1. American Cancer Society. Breast Biopsy. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/breast-biopsy.html. (25 Juli 2019).
  2. American Cancer Society. Core Needle Biopsy of The Breast. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/breast-biopsy/core-needle-biopsy-of-the-breast.html. (26 Juli 2019).
  3. American Cancer Society. Surgical Breast Biopsy. https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection/breast-biopsy/surgical-breast-biopsy.html. (26 Juli 2019).
  4. American Cancer Society. Fine Needle Aspiration Biopsy of The Breast. https://www.nationalbreastcancer.org/breast-cancer-biopsy. (26 Juli 2019).
  5. Heerdt, Alexandra S. 2017. Lymphatic Mapping and Sentinel Lymph Node Biopsy for Breast Cancer. JAMA Oncology.
  6. National Breast Cancer Foundation. Biopsy. https://www.nationalbreastcancer.org/breast-cancer-biopsy. (28 Juli 2019).
  7. National Cancer Institute. Sentinel Lymph Node Biopsy. https://www.cancer.gov/about-cancer/diagnosis-staging/staging/sentinel-node-biopsy-fact-sheet#what-is-a-sentinel-lymph-node. (28 Juli 2019).
  8. Tim Edukasi Medis Kanker Payudara. Cerdas Menghadapi Kanker Payudara. Sinergi Publishing. Jakarta, 2017.

 

Penulis : dr. Fitria Adelita

Editor : dr. Farida B. Sobri, SpB(K)Onk.

Artikel ini milik Yayasan Onkologi Indonesia (YOI). Dilarang menyalin tulisan ini tanpa izin YOI.

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× How can I help you?