Pertama, pasien diminta untuk membuka seluruh pakaian bagian atasnya. Kemudian, pasien berdiri di depan mesin mammografi. Mesin tersebut terdiri atas dua buah plat plastik. Payudara yang akan diperiksa diposisikan di atas plat bagian bawah, kemudian plat bagian atas akan menekan payudara hingga bentuk payudara menjadi datar selama beberapa menit. Tekanan tersebut dapat membuat pasien merasa tidak nyaman selama beberapa saat. Namun, semakin mendatar bentuk payudara, semakin bagus pula hasil gambar pemeriksaan nantinya. Plat akan menembakkan sinar-X yang akan ditangkap oleh plat satunya lagi. Sinar-X tidaklah terlihat oleh mata dan bisa menembus tubuh manusia. Hasilnya kemudian dicetak sebagai gambar, mirip dengan foto rontgen. Pada setiap sisi payudara akan diambil dua buah gambar.
Berdasarkan tujuannya, pemeriksaan mammografi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu mammografi diagnostik dan mammografi skrining. Mammografi diagnostik dilakukan pada perempuan yang memang sudah ada keluhan pada payudaranya, sementara mammografi skrining dilakukan pada perempuan yang sebelumnya tidak ada keluhan apa pun pada payudaranya tetapi ingin memeriksakan dirinya (sesuai dengan tujuan skrining yang sudah dijelaskan sebelumnya). Pada pemeriksaan mammografi skrining, biasanya dilakukan pengambilan gambar sebanyak dua kali dari dua sudut yang berbeda (seperti yang telah dijelaskan di atas). Sementara itu, pengambilan gambar bisa saja dilakukan lebih banyak pada mammografi diagnostik.
Pemeriksaan mammografi bermanfaat bila dilakukan pada perempuan yang usianya minimal 35 tahun dan sedang tidak menyusui. Perempuan yang menyusui tetap bisa menjalani pemeriksaan mammografi, tetapi hasil pemeriksaannya tidak akan seakurat yang tidak sedang menyusui. Ini disebabkan karena perempuan yang menyusui memiliki jaringan payudara yang lebih padat dibandingkan ketika tidak menyusui. Demikian pula perempuan berusia di bawah 35 tahun, jaringan payudaranya juga masih padat. Semakin padat jaringan payudara, semakin sulit juga bagi tenaga kesehatan untuk melihat adanya abnormalitas di payudara.
Menyakitkan atau tidaknya pemeriksaan mammografi bergantung pada strukturpayudara dan ambang nyeri setiap orang. Ini tidaklah sama bagi setiap orang. Ada pasien yang hanya mengeluhkan sedikit nyeri, ada pula yang mengeluhkan nyeri yang sangat mengganggu ketika pemeriksaan. Bagi perempuan yang khawatir mengalami nyeri berlebihan, maka dapat meminta dokter untuk memberikan obat penghilang nyeri, bisa dalam bentuk obat oral dan/atauobat luar (dioleskan), sebelum memulai pemeriksaan mammografi.
Umumnya jika hasil mammografi tidak menunjukkan adanya kelainan atau mengarah pada kelainan jinak, maka pemeriksaan akan diikutidengan USG. Namun,apabila hasil pemeriksaan mammografi menunjukkan keberadaan kelainan yang mencurigakan ke arah keganasan, maka pasien akan disarankan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti biopsi payudara.
© SmartPink 2024 ® - Breast Cancer Community |
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp
Social Chat is free, download and try it now here!