Ketika membicarakan operasi kanker payudara, jangan terburu-buru stres membayangkan pengangkatan semua bagian payudara. Dahulu, ada paham bahwa semakin luas dan radikal operasinya, maka semakin baik pula hasilnya untuk kanker payudara. Paham ini sekarang tidak berlaku lagi. Faktor yang menentukan keberhasilan terapi adalah kemampuan dokter untuk mendesain terapi yang sesuai untuk pasien dan langkah tindakan terapi yang tepat sesuai standar hasil-hasil penelitian termutakhir. Saat ini, sudah ada beragam teknik operasi untuk kanker payudara.
1. Saran dari dokter. Setelah diagnosis kanker payudara ditegakkan dan operasi menjadi pilihan, dokter akan memberikan sejumlah saran kepada pasien. Saran ini didasarkan pada kondisi kanker dan kesehatan pasien. Pilihan operasi yang dilakukan pada kanker payudara stadium I tentunya akan berbeda dengan stadium III. Belum lagi melihat sifat-sifat lainnya dari kanker payudara tersebut di samping stadiumnya. Selain itu, faktor kesehatan pasien juga menentukan. Pilihan operasi kanker payudara pada pasien tanpa riwayat penyakit lainnya dan pasien dengan riwayat diabetes melitus dan stroke bisa saja berbeda. Semua hal tersebut ditentukan oleh dokter berdasarkan perkembangan keilmuan medis sehingga bisa ada perbedaan dari waktu ke waktu.
2. Harapan Pasien. Faktor ini penting karena menentukan kualitas hidup pasien ke depannya setelah selesai terapi kanker payudara. Contohnya, seorang pasien kanker payudara di usia 50 tahun dengan anak-anak yang sudah mandiri dan pasangan yang menerima apa pun sang istri. Pilihan pasien tersebut bisa saja berbeda dengan kasus kanker payudara yang dialami oleh pasien usia 20-an tahun yang masih lajang dan berprofesi sebagai seorang model busana. Di sini, dokter dan pasien bekerja sama agar operasi yang dilakukan tidak hanya membantu kesembuhan pasien, tetapi juga kualitas hidup pasien tetap terjaga, mengingat pentingnya organ payudara bagi seorang wanita.
3. Ketersediaan sumber daya manusia dan fasilitas. Operasi yang direncanakan dilakukan di rumah sakit di sebuah pulau kecil di daerah berkembang tentunya pilihannya lebih terbatas dibandingkan operasi di rumah sakit rujukan nasional atau rumah sakit dengan program unggulan penanganan kanker payudara di kota besar. Keahlian dokter yang melakukan operasi pun bisa menjadi keterbatasan pilihan operasi yang bisa dilakukan. Ketersediaan fasilitas dan sumber daya ini harus didiskusikan pula antara dokter dan pasien agar tujuan operasi sekaligus harapan pasien bisa tercapai berbarengan.
Sebelum operasi, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan oleh pasien. Pertama, beri tahu dokter apa saja obat, vitamin, dan suplemen yang sehari-hari dikonsumsi. Tanyakan mana yang boleh dilanjutkan dan mana yang harus distop sementara waktu. Obat pengencer darah, seperti aspirin, umumnya dihentikan sementara selama 5–7 hari sebelum hari operasi. Keputusan melanjutkan atau menghentikan obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
Selain itu, pasien juga harus ingat agar berpuasa sekitar 6–8 jam sebelum operasi. Tujuannya agar pasien tidak tersedak karena naiknya makanan dari lambung ke rongga mulut akibat efek samping obat bius selama operasi berlangsung. Di samping itu, persiapkan pula kebutuhan pribadi untuk tinggal di rumah sakit selama proses rawat inap.
© SmartPink 2024 ® - Breast Cancer Community |
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp
Social Chat is free, download and try it now here!