Orang dengan kanker payudara mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi SARS-CoV-2.
Penderita kanker payudara yang terkena Covid-19 kemungkinan akan mengalami gejala yang lebih parah daripada orang pada umumnya. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), menjalani pengobatan kanker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi, termasuk infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19. Secara khusus, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, dan radiasi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Namun, pada kebanyakan orang, sistem kekebalan pulih beberapa bulan setelah akhir perawatan ini. Dengan demikian, peningkatan risiko infeksi hanya mempengaruhi orang-orang yang sedang menjalani pengobatan kanker dan orang-orang yang baru saja menyelesaikan pengobatan tersebut. Selain itu, seperti dilansir dari Medical News Today, orang dengan kanker payudara yang mencari perawatan di rumah sakit menghadapi risiko lebih tinggi terkena infeksi Covid-19. Hal ini karena kemungkinan peningkatan kontak dengan orang-orang yang terinfeksi. Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan tingkat kematian di antara orang-orang dengan jenis kanker apa pun sebagai 7,6 persen. Para peneliti juga mencatat bahwa orang yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko terbesar.
Namun, penelitian tersebut masih mencakup penelitian secara luas, belum spesifik terhadap kanker payudara. Penderita kanker yang menderita Covid-19 akan memiliki kemungkinan terinfeksi lebih parah.
Berikut adalah beberapa dampak yang kemungkinan dialami pasien kanker payudara akibat Covid-19:
Seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah – karena pengobatan kanker, misalnya – lebih mungkin mengalami gejala Covid-19 yang parah.
Menurut badan amal breastcancer.org, risiko ini mungkin lebih tinggi pada orang dengan kanker payudara yang telah menyebar ke paru-paru karena Covid-19 adalah penyakit pernapasan.
Ketika pasien kanker terserang virus SARS-CoV-2, daya tahan tubuh akan semakin lemah. Akibatnya, penderita kanker yang terserang Covid-19 lebih berisiko terkena sejumlah komplikasi yang berbahaya, di antaranya:
Dalam rangka menghentikan penyebaran virus Corona, setiap orang dianjurkan untuk menjalani physical distancing dan berdiam di rumah. Namun, hal ini bisa membuat pasien kanker kesulitan untuk mendapatkan pengobatan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Oleh karena itu, penderita kanker perlu berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya untuk menyusun kembali rencana pengobatan kanker selama masa wabah ini.
Untuk menentukan apakah pasien perlu menjalani kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi di rumah sakit, dokter akan menilai tingkat keparahan kanker (stadium kanker) dan kondisi pasien secara umum.
Sumber artikel:
https://health.kompas.com/read/2021/08/06/150000668/risiko-tinggi-kenali-dampak-covid-19-pada-penderita-kanker-payudara
https://www.alodokter.com/dampak-covid-19-pada-penderita-kanker-dan-langkah-pencegahannya
© SmartPink 2024 ® - Breast Cancer Community |
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp
Social Chat is free, download and try it now here!