Lemak total dan jenuh yang tinggi dikaitkan dengan risiko kanker payudara ER+PR+ yang lebih besar, tetapi bukan subtipe ER−PR−. Lemak jenuh tinggi secara statistik secara signifikan terkait dengan risiko kanker payudara HER2− yang lebih besar. Asupan lemak jenuh yang tinggi terutama meningkatkan risiko kanker payudara reseptor-positif, menunjukkan keterlibatan lemak jenuh dalam etiologi subtipe kanker payudara jenis ini (Sieri et al., 2013).
Studi ini mengungkapkan bahwa saat ini belum sampai pada tahap untuk
menganjurkan wanita untuk mengurangi asupan lemak mereka untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara, namun tampaknya pedoman saat ini untuk menurunkan konsumsi lemak total dan rekomendasi untuk konsumsi lemak tak jenuh seperti MUFA dan w- 3 asam lemak dan juga pengurangan asupan SFA (daging dan produk susu) untuk menghindari penyakit jantung juga berguna untuk risiko kanker payudara (Khodarahmi & Azadbakht, 2013).
Hasil analisis prospektif komprehensif pada studi ini tidak mendukung peran asupan lemak makanan orang dewasa dalam etiologi kanker payudara pascamenopause (Park et al., 2012).
Meta-analisis ini menunjukkan bahwa asupan lemak jenuh berdampak negatif pada angka kelangsungan hidup penderita kanker payudara.
Kesimpulan:
Penderita kanker payudara dianjurkan untuk membatasi asupan lemak jenuh. Asupan lemak jenuh berdampak negatif pada angka kelangsungan hidup penderita kanker payudara.
© SmartPink 2024 ® - Breast Cancer Community |
Click one of our contacts below to chat on WhatsApp
Social Chat is free, download and try it now here!